top of page

Materi Perkuliahan: Sistem Bretton Woods dan Dominasi Dolar AS

  • 25 Feb
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 1 Mar

Sistem Bretton Woods adalah sistem moneter internasional yang dibentuk setelah Perang Dunia II untuk menciptakan stabilitas ekonomi global. Perjanjian ini menempatkan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia dengan nilai yang dipatok terhadap emas.

Namun, meskipun awalnya memberikan kestabilan ekonomi, sistem ini akhirnya runtuh dan digantikan oleh sistem mata uang fiat.


1. Latar Belakang Perjanjian Bretton Woods (1944)

  1. Pembentukan Sistem Bretton Woods:

    • Ditandatangani pada tahun 1944 oleh 44 negara di Konferensi Bretton Woods, New Hampshire, AS.

    • Bertujuan untuk menciptakan sistem moneter global yang stabil pasca Perang Dunia II.

  2. Peran Dolar AS dalam Sistem Bretton Woods:

    • Dolar AS menjadi mata uang cadangan global yang dipatok terhadap emas dengan nilai $35 per ons emas.

    • Mata uang negara lain dipatok terhadap dolar AS, menciptakan sistem nilai tukar tetap.

  3. Institusi Pendukung Sistem:

    • International Monetary Fund (IMF): Mengawasi stabilitas ekonomi dan memberikan bantuan keuangan bagi negara yang mengalami kesulitan moneter.

    • World Bank: Mendanai pembangunan kembali dan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terdampak perang.


2. Dampak Sistem Bretton Woods

  1. Stabilitas Ekonomi Global:

    • Sistem nilai tukar tetap mengurangi volatilitas pasar mata uang dan meningkatkan perdagangan internasional.

    • Negara-negara menikmati pertumbuhan ekonomi dengan ketidakpastian yang lebih rendah.

  2. Dominasi Dolar AS:

    • Sebagai mata uang cadangan dunia, permintaan terhadap dolar meningkat secara signifikan.

    • AS memiliki kendali besar atas kebijakan ekonomi global karena hampir semua negara harus menyimpan dolar sebagai cadangan devisa.

  3. Ketimpangan Ekonomi bagi Negara Berkembang:

    • Ketergantungan pada dolar membuat banyak negara berkembang rentan terhadap kebijakan ekonomi AS.

    • Negara berkembang mengalami kesulitan dalam mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran karena keterbatasan akses terhadap cadangan dolar.


3. Krisis dan Kejatuhan Sistem Bretton Woods

  1. Inflasi dan Ketidakseimbangan Ekonomi di AS:

    • Pengeluaran besar AS untuk Perang Vietnam dan program sosial menyebabkan inflasi yang tinggi.

    • AS mengalami defisit perdagangan yang meningkat, sehingga cadangan emas mulai menyusut.

  2. 1971: Presiden Nixon Menghapus Konvertibilitas Dolar terhadap Emas:

    • Presiden AS Richard Nixon secara sepihak menghapus keterikatan dolar terhadap emas pada 15 Agustus 1971.

    • Keputusan ini dikenal sebagai Nixon Shock, yang secara efektif mengakhiri sistem Bretton Woods.

  3. Munculnya Sistem Fiat Money:

    • Setelah runtuhnya Bretton Woods, sistem moneter global beralih ke sistem fiat money.

    • Nilai mata uang tidak lagi didukung oleh emas, melainkan berdasarkan kepercayaan dan kebijakan moneter bank sentral.

    • Volatilitas nilai tukar meningkat, tetapi negara memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengelola kebijakan ekonomi mereka.


Kesimpulan

Sistem Bretton Woods memberikan stabilitas ekonomi global dalam beberapa dekade pertama, tetapi ketergantungan pada dolar AS menyebabkan ketimpangan dalam sistem keuangan dunia. Keputusan AS untuk menghapus keterkaitan dolar dengan emas pada tahun 1971 menandai transisi ke sistem fiat money yang masih digunakan hingga saat ini. Dengan pemahaman tentang sistem Bretton Woods, kita dapat lebih memahami dinamika ekonomi global dan tantangan yang dihadapi dalam sistem keuangan modern.

 

 

 


Sebagai pelengkap, file pendukungnya :

Comentários


bottom of page