Materi Perkuliahan: Era Fiat Money dan Krisis Moneter Global
- 26 Feb
- 2 menit membaca
Diperbarui: 1 Mar
Fiat money merupakan sistem moneter yang saat ini digunakan di hampir seluruh dunia. Sistem ini tidak lagi bergantung pada emas atau perak sebagai jaminan nilai, melainkan berdasarkan kepercayaan masyarakat dan kebijakan pemerintah.
Meskipun memberikan fleksibilitas dalam kebijakan ekonomi, sistem fiat money juga membawa risiko seperti inflasi dan krisis moneter global.
1. Definisi Fiat Money
Pengertian Fiat Money:
Uang yang tidak memiliki dukungan aset fisik seperti emas atau perak.
Nilainya bergantung pada kepercayaan publik terhadap pemerintah dan kebijakan moneter.
Karakteristik Fiat Money:
Diterbitkan oleh bank sentral dan memiliki nilai yang diatur oleh kebijakan ekonomi.
Tidak memiliki nilai intrinsik, berbeda dengan sistem standar emas.
Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan ekonomi melalui mekanisme kebijakan moneter.
2. Kelebihan Fiat Money
Fleksibilitas dalam Kebijakan Moneter:
Memungkinkan bank sentral mengontrol jumlah uang yang beredar untuk menyesuaikan kebutuhan ekonomi.
Dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi resesi dengan menurunkan suku bunga atau meningkatkan likuiditas.
Meningkatkan Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi:
Pemerintah dapat meningkatkan pasokan uang untuk mendorong investasi dan konsumsi.
Memungkinkan pendanaan proyek infrastruktur dan kebijakan fiskal tanpa keterbatasan cadangan emas.
3. Kelemahan Fiat Money
Rentan terhadap Inflasi dan Hiperinflasi:
Pencetakan uang yang berlebihan dapat menyebabkan inflasi yang tidak terkendali.
Contoh: Kasus hiperinflasi di Zimbabwe pada tahun 2000-an yang menyebabkan depresiasi besar-besaran nilai mata uangnya.
Meningkatkan Ketimpangan Ekonomi Global:
Negara berkembang sering kali mengalami ketidakstabilan ekonomi akibat fluktuasi nilai tukar fiat money.
Perubahan kebijakan moneter negara maju, seperti Amerika Serikat, dapat mempengaruhi ekonomi global.
4. Krisis Moneter Global
Krisis Finansial Asia 1997:
Disebabkan oleh spekulasi mata uang yang menyebabkan devaluasi besar-besaran di negara-negara Asia Tenggara.
Negara-negara seperti Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan mengalami resesi parah akibat aliran modal asing yang keluar secara tiba-tiba.
Krisis Finansial Global 2008:
Disebabkan oleh gelembung kredit dan kegagalan perbankan besar di AS.
Dampaknya menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kebangkrutan perusahaan besar dan meningkatnya pengangguran.
Krisis Utang Eropa:
Banyak negara Eropa seperti Yunani, Spanyol, dan Italia mengalami krisis utang akibat pinjaman besar yang tidak dapat dibayar.
Ketergantungan pada bailout IMF dan Uni Eropa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Era fiat money telah memberikan fleksibilitas dalam kebijakan ekonomi global, tetapi juga membawa risiko besar seperti inflasi dan krisis keuangan. Krisis moneter global yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa sistem ini rentan terhadap ketidakseimbangan ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk mengelola kebijakan moneter dengan hati-hati guna menjaga stabilitas ekonomi dan menghindari krisis di masa depan.

Sebagai pelengkap, file pendukungnya :
Videonya dapat disimak di sini.
Lagunya dapat didengarkan di sini.
Lagu dalam bahasa Inggeris, dapat dinikmati di sini.
Lagu dalam bahasa Arab, dapat dinikmati di sini.
Comments